Kalau dalam hati kau masih sedih kerna manusia,
Masih gusar kerna khuatir akan persepsi insan,
Di mana kau letakkan yang Maha Kuasa sebenarnya?
HATI
suka aku dengar bicara mengenainya.
Kerna semua pun tahu,
Sifat hati yang sering berubah-ubah.
Hari ini mungkin bilang ya.
Esok belum tentu masih ya.
suka aku dengar bicara mengenainya.
Kerna semua pun tahu,
Sifat hati yang sering berubah-ubah.
Hari ini mungkin bilang ya.
Esok belum tentu masih ya.
Tangisan dari hati itu,
Puncanya dari apa wahai sang kerdil?
Puncanya dari apa wahai sang kerdil?
Lalu jawapan dibalas curahan air mata.
Setitis demi setitis tewas.
Turun dari mata ke pipi,
Setitis demi setitis tewas.
Turun dari mata ke pipi,
... ke kain putih yang ditadah dari tadi.
Curahan mutiara jernih itu,
detiknya dari sekeping hati yang hitam.
Benar sebenar-benarnya.
Hanya dengan mengingati Allah,
hati akan menjadi tenang.
Hanya dengan mengingati Allah,
hati akan menjadi tenang.
No comments:
Post a Comment